Sunday, April 20, 2008

Game Tech dan Paralles Desktop


Gak kerasa sudah kurang lebih 3 bulan menjalani kuliah matrikulasi di teknik elektro konsentrasi bidang game technology, mau gak mau penyetaraan dibidang ini harus dilalui. Pengenalan multimedia, pengolahan citra digital, jaringan komputer, hingga pemrograman komputer. No excuse! Bagai bumi dan langit, teman-teman dari basic seni dan desain akhirnya terpaksa mengupgrade otak kirinya dengan tambahan logika-logika teknik yang dulu sempat alergi. Saya-pun tidak memungkiri adanya keterlambatan mempelajari dengan cepat, karena mengadaptasi hal baru berhubungan dengan teknik tersebut tidak mudah. Learning by doing, trial and error harus sering dilakukan, dan banyak bergaul multi-displin adalah (konon) kunci berhasilnya. Komposisi disiplin ilmu hampir seimbang, kurang lebih 60% dari teknik dan lain-lain, 40% dari seni serta desain. Untuk meningkatkan belajar yang cepat diwajibkan bergaul, membaur menimba ilmu sana-sini, tanya si A tanya si B, modalnya adalah rai gedheg (wajah sekat bambu = tidak punya malu. red). Tapi apa daya karena teman-teman juga sebagian masih ada yang sibuk dan pembebanan mengajar atau kerja, saya seniri juga tidak lepas dari bekerja tiap hari, semangat belajar dan berkembang juga terkadang naik turun, karena memikir lebih capek daripada bekerja fisik (pendapat pribadi. red).
Saya tidak akan membahas panjang kali lebar hal diatas, namun ada beberapa kaitannya terhadap kelangsungan proses belajar. Operating System (OS. red) yang dipakai beberapa dosen dan teman-teman adalah Jendela dan Linux-Ubuntu, tentu saja dengan hal tersebut semua pemrograman bisa dijalankan dengan mudah. Seperti Visual basic dan basig4GL, 2 hal itu adalah bumbu salah satu mata kuliah yang harus saya kejar dan tidak mungkin saya meninggalkannya begitu saja hanya karena OS. Karena sudah terlanjur jatuh cinta pada si putih kekasih saya, dan meskipun ada beberapa cara untuk menyiasatinya dengan menggunakan netbeans atau xcode atau apalah, namun ternyata lebih berat mempelajarinya dan butuh waktu extra. Saya memang agak mudah menyerah, tapi pasti ada hal lain yang bisa aman dan nyaman, sambil menyelam minum air. Ya! terima kasih buat mas Faisal teman baru saya dari ISI Yogya yang sama-sama mengenyam game tech bersama saya. Beliau akhirnya mau berbagi software ajaib bernama Parallels Desktop-nya untuk menyiasati kegundahan saya. Pulang kuliah dengan rasa cemas saya install satu persatu hingga perintah memasukkan cd bajakan Jendela, dan tidak lebih dari setengah jam instalasi berhasil! Cant Wait! saya aktifkan sopwer ajaib tadi tanpa cd jendela lagi, dan setelah proses berjalan dengan baik...rasa cemas berubah menjadi takjub luar biasa, seperti yang dikatakan di forum-forum, jendela yang biasa jalan di PC berjalan dengan baik seperti program biasa di mac! tanpa harus ganti OS atau masang 2 OS sekaligus. Singkat kata OS berjalan diatas OS lain tanpa mengganggu main OS sedikitpun! kata kasarnya OS jendela menjadi budak di mac.
Selanjutnya saya coba sopwer basic4GL dan me-load aplikasi programing yang sudah ada...dan berjalan lancar!, game-game dari Game House extension EXE juga berjalan bagus tanpa masalah. Sambil nyambi ceting dan brosing di OS mac juga lancar jaya meskipun kadang sedikit lelet, karena mau gak mau memory 1 giga harus dipecah menjadi 512an untuk si budak hehehe...ntar deh kalau ada rejeki setelah nglunasi si kekasih, langsung upgrade memory...amin Ya Allah...
so dont worries be happy...(salah gak sih tulisannya?)